Tasya berlari panik menuju bus
sekolahnya yang hendak berangkat Study Tour, Tasya memang memiliki “Penyakit
Telat Bangun” meskipun jam bekernya sudah di stel pagi-pagi buta. Ketika
kakinya menginjak kedalam bus, tiba-tiba tampak sepasang kaki yang juga ikut
naik. Itu kaki Arjuna, cowok yang selama ini ditaksir Tasya.
Tasya memandang lekat-lekat Arjuna,
cowok itu nampak sangat keren walaupun berkeringat, mungkin ia berlari selama
perjalanan kemari. Kacamata minusnya dengan setia bertengger di matanya, itulah
yang membuat Tasya naksir berat cowok itu, wajah innocent-nya membuat hati
Tasya berdebar. Cowok itu kemudian mengernyitkan dahinya kearah Tasya yang
memandanginya, seolah berkata ‘Kenapa?’.
“Eee,, lu telat juga ya?” jawab Tasya
gugup.
“Seperti yang lu liat” jawab Arjuna
sekenanya.
Tasya sudah terbiasa menerima
jawaban yang seperti itu, bahkan lebih dingin dari ini. Dahulu Arjun sangat
baik kepada Tasya, namun sejak si Krisna yang membaca Diary Tasya yang
berisikan perasaannya pada Arjun, ia menjadi dingin terhadap Tasya. Karena
tempat duduk yang tersisa di bus hanya satu, maka dengan terpaksa Mereka duduk
bersama. Dalam perjalanan Arjun sama sekali tidak menanggapi pembicaraan tasya,
karena bosen di “kacangin” akhirnya tasya memilih untuk tidur.
Kira-kira 2 jam perjalanan, akhirnya
bus berhenti di penginapan yang telah dipesan sebelumnya, semua murid
berbondong-bondong keluar. Hanya Tasya yang masih terlelap di dalam bus, ketika
Tasya terbangun ia kebingungan melihat keadaan bus kosong. Setelah menyadari
apa yang terjadi Tasya bergegas membereskan barang-barang bawaannya. Ketia ia
akan melangkah, ia menemukan Hp Arjuna yang tertinggal, lalu ia menyimpan Hp
Arjuna di saku kanannya. Ia berniat mengembalikan Hp Arjuna, siapa tahu Arjuna
akan kembali baik kepadanya.
Setelah Tasya merapikan barang
bawaannya di kamar penginapannya, ia bergegas menemui Arjuna. Kemudian ia
bertanya kepada teman-teman Arjuna di mana Arjuna berada, setelah di ketahui
bahwa Arjuna berada di tangga, Tasya segera menyusulnya. Namun saat ia
menemukan Arjuna, ia melihat Arjuna sedang berpelukan dengan seorang gadis
sangat mesra. Seketika air mata Tasya mengalir membasahi pipinya, ketia ia
menyadari bahwa gadis yang sedang berada di pelukan Arjuna itu adalah Fiona
sahabatnya sendiri yang sering ia ceritakan mengenai Arjuna.
Tasya pun membuang Hp Arjuna dengan
kesal dan berlari menjauhi mereka, hatinya terluka, ia merasa di khianati oleh
sahabatnya sendiri. Arjuna dan Fiona yang menyadari hal itu pun mengejar Tasya,
namun Tasya berlari makin Kencang kearah jalan raya. Dan dunia pun terasa gelap
di mata Tasya, bebannya terangkat, tubuhnya melayang. Sebelum ia menghembuskan
nafas terakhir ia sempat mengucapkan “Aku akan tetap mencintaimu, aku akan
bahagia jika kau bahagia. Selamat tinggal cinta…”
0 komentar:
Posting Komentar